Lihat iklannya, anak saya jingkrat-jingkrak senang. Humm, padahal masih tiga hari lagi baru tayang di MNC TV. Lagi, sebuah film animasi yang tampaknya cukup keren. Dilihat dari bagaimana gambar animasi yang rumit, namun begitu lincah saat bergerak. Sayapun menyabarkan anak saya, dan mengingatkannya bahwa animasi itu hanya sekadar iklan. Maklum, anak saya yang masih 3 tahunan ini kadang memaksa agar gambar bisa bertahan, tidak beralih ke gambar yang lain. Ah, yang benar saja kau, nak.
Sebelumnya kami memang selalu mendampingi Adam untuk menonton animasi-animasi di MNC. Meskipun memang tidak semua animasi tersebut ‘aman’ untuk langsung dikonsumsi oleh anak-anak. Makanya perlu pendampingan.
Kembali ke Osca’sr Oasis, saya sebenarnya merasa cukup familiar dengan sosoknya. Nah, begitu juga Adam, anak saya. Dia memanggil dengan sebutan ‘Nyanya”. Panggilan yang aneh. Dia cukup heboh saat mengetahui ada animasi Oscar’s ini. Sementara Nyanya yang sebenarnya ada di animasi Bernard Bear. Ya, si kadal hijau yang jarang sekali akur dengan Bernard.
Lanjut ke Oscar’s Oasis, Adampun memberikan nama Nyanya pada Oscar ini. Padahal jelas ia tahu kalau kadal yang ini agak berbeda. Matanya besar, meski sama lincah, serta warna kulitnya yang kecoklatan.
Dulu, saya mengamati banyak animasi dibuat dengan penampakan yang lebar. Sepertinya memang lucu kalau animasi itu dibuat dengan ukuran yang melebar. Nah, beda dengan beberapa animasi terakhir, termasuk Oscar’s Oasis ini. Tubuhnya kurus, memanjang dan bergerak dengan cepat. Blessss! Tahu-tahu sudah masuk jurang. Hahaha… Mungkin memang yang gendut-gendut sudah kurang eye catching lagi ya..xixixixi..
Lalu, apa sih sebenarnya yang menarik dari animasi ini?
Browsinglah saya ke Google dan mendapatkan informasi ini melalu tabloid bintang :
Oscar’s Oasis berkisah tentang petualangan Oscar, seekor kadal yang selalu menjelajah gurun pasir. Ia selalu diikuti 3 “musuh”; Buck, Harchi (ada juga situs yang menyebutnya Harachi) dan Poppy.
Tidak ada keterangan jelas mereka termasuk binatang apa. Namun informasi dari sebuah blog dan dilihat dari bentuknya, Buck seekor burung pemangsa, Harchi adalah Hyena dan Poppy musang betina.
Yang pasti, ketiganya selalu mengikuti ke mana Oscar pergi. Mereka juga selalu ingin mengambil apa yang diperoleh Oscar. Namun Oscar selalu lebih cerdik dan gesit menghalangi niat buruk mereka.
Tujuan Oscar sebenarnya sederhana, mencari air untuk minum, tempat berteduh dan sesuatu untuk dimakan. Namun misi itu menjadi sulit karena ia tinggal di gurun pasir yang gersang.
Animasi yang di Eropa dikenal dengan judul Oscar & Co ini merupakan hasil kerja tim yang beranggotakan Arthur Qwak, Tae Sik Shin, Joeri Christiaen, Frédéric Martin, Fabrice Fouquet, Stéphane Mit, Yoshimichi Tamura, Geoffroy de Crécy, Lionel Allaix, Marco Allard, Dominique Debar dan Olivier Derynck.
Pada tahun 2008, Oscar’s Oasis hanya dibuat 7 episode dengan durasi sekitar 90 detik. Baru pada 2010 dibuat versi dengan durasi rata-rata 7 menit per episode, dengan total 78 episode.
Nah, kalau kita melihat bagaimana perkembangan animasi di dunia, rasanya kita cukup prihatin ya dengan perkembangan animasi di negara kita ini. Namun, ada beberapa animasi yang cukup menghibur yang merupakan karya anak negeri ini. Salah satunya adalah petualangan si raja singa yang memiliki kekuatan melalui es krimnya. Heheheh… Anda mungkin tahu itu.
Sippp…
Selamat menonton Oscar’s Oasis malam ini.
Yuk….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar